Panjinusantara, Mojokerto – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto, Kanwil Kemenkumham Jatim, mengambil langkah yang inovatif dalam upaya optimalisasi pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),
Salah satunya adalah pembinaan kerohanian sholawat banjari di masjid At-Taubah Lapas, yang dilaksanakan pada kamis siang (4/7/24).
Sholawat Banjari, adalah sebuah tradisi musik dan nyanyian religius, dipilih sebagai sarana untuk mendekatkan para warga binaan dengan nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan.
Setiap 3 kali dalam 1 pekan, para warga binaan berkumpul dalam latihan bersama dan melantunkan sholawat di masjid, dengan didampingi petugas pembinaan.
Menurut Kepala Lapas Mojokerto, Nugroho Dwiwahyu Ananto, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengisi waktu luang para warga binaan pemasyarakatan dengan kegiatan positif, tetapi juga untuk mendukung proses rehabilitasi mereka secara holistik.
“Sholawat Banjari selain sebagai sarana mendekatkan diri kepada Tuhan, juga untuk memperkuat silaturahmi di antara mereka,” ungkap Kalapas.
Para warga binaan pemasyarakatan sendiri, menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian dari proses pembinaan diri mereka.
Baca Juga : https://panjinusantara.com/2024/07/04/kejari-tanjung-perak-tes-urine-121-pegawai-untuk-berantas-narkoba/
Mereka merasakan manfaat spiritual yang mendalam serta dampak positif dalam interaksi sosial di dalam lingkungan Lapas.
Beberapa warga binaan pemasyarakatan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan harapan baru dan motivasi untuk lebih baik ke depannya.
Diharapkan, dengan terus dilaksanakannya kegiatan sholawat Banjari ini. Lapas Mojokerto, dapat mensukseskan dan memperkuat program pembinaan yang berbasis pada nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan.(Ana)
Ikuti Berita Online Terupdate: https://panjinusantara.com