GRESIK, www.panjinusantara.com – Membayar zakat merupakan kewajiban bagi umat islam. Untuk itu, Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Gresik, meluncurkan Kantor Digital untuk mempermudah pembayaran zakat, Rabu (19/10).
Kantor Digital merupakan program layanan pembayaran zakat via online dari Baznas Gresik yang bisa diakses melalui laman http://kabgresik.baznas.go.id. Pembayaran zakat online tersebut sudah terintegrasi dengan Sistem Manajemen Informasi Baznas (SIMBA). Sehingga, dapat dipantau secara langsung oleh Baznas Jawa Timur (Jatim) dan Baznas pusat.
Menurut Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, kantor digital ini merupakan sarana dalam mempermudah menyalurkan zakat dari para muzakki (orang islam yang berkewajiban zakat) kepada mustahik (penerima zakat).
“Kami juga mendorong Baznas Kabupaten Gresik, yang awalnya manual sekarang kita rubah secara digital. Mulai dari pengambilan sampai dengan penyaluran,” ucapnya
“Digitalisasi ini memberikan kesempatan pada masyarakat luas dalam menyalurkan zakatnya dengan mudah, yaitu melalui handphone” imbuhnya.
Selain itu, Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik menambahkan, digitalisasi zakat berdampak kepada kepercayaan warganya. Sebab, di sejumlah kota/kabupaten diketahui penyaluran dana Baznas yang tidak berjalan semestinya.
“Tujuan digitalisasi ini adalah agar Baznas mempunyai kepercayaan dalam masyarakat, kita tidak ingin masyarakat sampai tidak percaya dengan kita, maka salah satunya adalah dengan transparansi lewat sistem online.” ucap Gus Yani.
Bupati Gresik itu juga mengajak kepada seluruh lembaga amil zakat di Gresik saling bersinergi melakukan pendataan lokus kemiskinan lewat Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda). Harapannya, hal ini dapat menuntaskan masalah kemiskinan di Kabupaten Gresik.
“Saya juga mengajak kepada seluruh pengurus lembaga amil zakat, baik itu laziznu, lazizmu, yatim mandiri, nurul hayat, semuanya. Bagaimana kita mempunyai target dalam mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Gresik” tuturnya.
Agenda yang menghadirkan 270 undangan ini, tediri dari para kepala OPD, Perusahaan, Puskesmas se-Gresik, KKKS se-Gresik, Perbankan, dan Universitas di Gresik.
Turut hadir juga, Pimpinan Baznas Republik Indonesia (RI) Nur Chamdani, Direktur Inovasi dan Teknologi Informasi Baznas RI Ahmad Setio Adinughroho, Ketua Baznas Gresik H. Muhammad Mujib, Ketua Baznas Jatim KH. M. Roziqi, Wakil Bupati Gresik Hj. Aminatun Habibah, Ketua DPRD Gresik H. Abdul Qodir, Jajaran Forkopimda Kabupaten Gresik, Kepala Kantor Kementerian Agama Gresik H. Sahid, serta Organisasi Masyarakat Islam se-Gresik.
Ketua Baznas RI, Nur Chamdani mengatakan, untuk mendukung sejumlah programnya, ada verifikasi dan validasi dalam menilai kompetensi dan inovasi dari para pimpinan Baznas saat ini.
“Jadi pengurus atau pimpinan Baznas itu kita verifikasi sampai pusat, tidak tanggung-tanggung, dan itu masuk dalam peraturan dalam baznas ini” ucapnya.
Nur Chamdani juga menambahkan, mengurus Baznas bukanlah perkara mudah. Pasalnya Baznas menjalankan 3 fungsi kementrian sekaligus yaitu fungsi keagamaan, fungsi lembaga keuangan, dan fungsi sosial.
“Maka dari itu dari pusat, Baznas diajak untuk memerangi kemiskinan ekstrim, karena timbulnya sebuah permasalahan di lingkungan kita maupun secara nasional akibat terjadinya kemiskinan” ujar Ketua Baznas RI itu.
Ketua Baznas Jatim KH. M. Roziqi turut mengungkapkan, peluncuran kantor digital ini merupakan yang pertama di lingkungan Provinsi Jawa Timur.
“Setelah dari Baznas provinsi meluncurkan kantor digital, disusul dari Kabupaten Gresik ini mengawali dan yang pertama meluncurkan kantor digital” ucapnya.
Kiai Roziqi juga membeberkan, Kabupaten Gresik akan menerima bantuan bedah rumah sebanyak 15 unit dengan nilai bantuan Rp. 12,5 juta per rumah.
Selain itu, Kiai Roziqi memuji kinerja dari Baznas Gresik, terutama dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Gresik. Unit tersebut sampai saat ini dapat mengumpulkan zakat senilai Rp. 20 milyar.
“Pada tahun 2022 pengumpulannya yang saya baca di Simba, sampai detik ini adalah Rp. 16 miliar lebih sedikt, juga UPZ masjid mencapai sekitar Rp. 4 sampai 5 miliar” ujarnya.
Ketua Baznas Jatim itu juga mengingatkan, agar tidak lupa membayar zakat profesi. Zakat tersebut dibayarkan sebesar 2.5% dari hasil pendapatan kerja selama setahun. Jumlah ini setara dengan harga emas 85 gram atau kurang lebih Rp. 75.905.000 juta. Terutama ASN yang menurutnya harus membayar zakat lewat Baznas.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Baznas Gresik H. Muhammad Mujib juga mengatakan, dalam rangka mempermudah penyaluran zakat dari muzakki, maka Baznas Gresik berupaya mengembangkan kantor digital.
“Karena saat ini sudah erat dengan digitalisasi maka Baznas Gresik juga menyesuaikan hal itu, semoga hal ini dapat mempermudah penyaluran zakat kepada muzakki” ujarnya.
“Ini juga sebagai bentuk pelayanan yang disediakan Baznas kepada masyarakat Gresik” imbuhnya.
Dalam kaitannya dengan kampung zakat produktif, dia menuturkan mulai tahun depan akan segera dikembangkan. Hal ini juga sebagai komitmen Baznas Gresik dalam membantu program Pemkab Gresik dalam menangani kemiskinan.
“Kampung zakat produktif ini akan ada di Gresik Selatan, Tengah, dan Utara. Insya Allah tahun depan akan dikembangkan di tiap kecamatan. Sehingga bisa membantu masyarakat sekitar. Dengan demikian peran Baznas bisa lebih komplit dalam menunjang program pemerintah dalam mengurangi kemiskinan.” tutur Ketua Baznas Gresik itu.
- Muhammad Mujib juga mengungkapkan dari 15 bantuan bedah rumah yang bersinergi dengan Baznas Jatim tersebut, masih dalam tahap pertama. Rencananya kedepan akan ada 30 penerima.
Dalam kesempatan yang sama, sejumlah bantuan juga diberikan kepada warga Gresik. Diantaranya bantuan untuk kampung zakat produktif yang diberikan kepada Desa Suko Kecamatan Wringinanom sejumlah Rp. 23,2 juta, Desa Petiyintunggal Kecamatan Dukun senilai Rp. 36,2 juta, dan Desa Gredek Kecamatan Duduksampeyan sejumlah Rp. 48,5 juta.
Bantuan tersebut akan berupa modal usaha, rombong, dan bedah usaha. Tidak ketinggalan beasiswa untuk para pelajar mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.Serta bantuan bedah rumah untuk 15 unit senilai Rp. 187,5 juta. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Ketua Baznas Jatim kepada Ketua Baznas Gresik.
Terlihat beberapa UMKM binaan Baznas juga dihadirkan dalam agenda ini. Diantanya ada 11 produk olahan rumah dari UMKM Randuagung, Benjeng, dan Bedilan. (NBS)