Sidoarjo, Panjinusantara.com – Belakangan ini, undangan ruwah desa menjadi agenda yang sering dihadiri Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor. Menurutnya, ruwah desa merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta. Ada banyak hal baik dari kegiatan itu, seperti halnya doa bersama untuk menjaga keguyuban dan kekompakan, Selasa (14/3/23) malam.
Bupati Gus Muhdlor, memenuhi undangan Ruwah Desa Grabagan, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo. Kegiatan yang dilakukan dibalai Desa Grabagan itu, juga di isi dengan pertunjukan wayang kulit.
Disetiap kehadirannya diacara ruwah desa, bupati Gus Muhdlor, selalu menyisipkan pesan kepada masyarakat yang hadir. Ada tiga pesan yang disampaikannya kemarin malam, yakni menjaga kerukunan dan keguyuban.
Dikatakan Gus Muhdlor, kerukunan dan keguyuban wajib dijaga setiap warga. Menurutnya, menjaga hal itu penting. Pasalnya akan berdampak langsung pada pembangunan suatu wilayah.
“Warga Sidoarjo khususnya warga Grabagan, wajib kompak, guyub rukun untuk menjaga desanya, dan membangun desanya. Kalau kompak guyub rukun, saya yakin pembangunan-pembangunan di Sidoarjo ini, akan berjalan baik dan lancar,” sampainya.
Oleh karenanya Gus Muhdlor, meminta masyarakat benar-benar menjaga hal itu. Bila terdapat perselisihan, dimintanya dapat dibicarakan dengan cara baik-baik. Dikatakannya, bermusyawarah merupakan cara terbaik memecahkan persoalan yang ada.
Pesan kedua yang disampaikan Gus Muhdlor adalah, meminta masyarakat untuk mendukung pembangunan. Dikatakannya, bahwa Bupati dan Wakil Bupati tidak akan mampu menjalankan roda pembangunan sendiri. Karena butuh peran serta semua pihak, dan juga butuh dukungan masyarakat. Agar program-program pembangunan dapat berjalan dengan baik.
“Sekuat-kuatnya seorang pemimpin, akan menemui kegagalan dalam pembangunan. Kalau tidak ada partisipasi dan dukungan dari masyarakat,” ucapnya.
Gus Muhdlor, mencontohkan dukungan masyarakat terhadap upaya mengantisipasi banjir, masyarakat diminta tidak membuang sampah sembarangan. Tanpa dukungan seperti ini, ia yakin upaya Pemkab Sidoarjo mencegah banjir akan sia-sia.
Pesan ketiga yang disampaikan Gus Muhdlor adalah, menguri-uri atau merawat budaya yang ada, seperti halnya budaya ruwah desa ataupun kesenian wayang. Ia melihat banyak nilai-nilai kebaikan yang ada dalam kehidupan. Oleh karenanya, budaya seperti ini menurutnya perlu dijaga dan dilestarikan.
“Menguri-uri budaya itu penting, bukan hanya menikmatinya saja, tetapi mengambil hikmah yang ada didalamnya,” ujarnya.
Kades Grabagan Kamadi mengatakan, bahwa kegiatan ruwah desa menjadi agenda rutin yang setiap tahun diselenggarakan. Tujuannya, untuk berdoa bagi keselamatan dan kebaikan masyarakat Desa Grabagan. Memohon rezeki yang lancar sekaligus barokah, serta pertanian subur kepada Allah SWT.
“Kegiatan ruwah desa ini untuk memohon kepada gusti Alloh, agar membukakan rezeki warga kulo (saya) serta mendapatkan penghasilan pertanian yang lebih baik,” ujarnya.
Dalam ruwah Desa Grabagan tersebut dihadiri Forkopimka Tulangan. Diantaranya camat Tulangan, Kapolsek Tulangan serta Danramil Tulangan. Selain itu juga hadir Anggota DPRD Sidoarjo Didik Prasetyo. **@Ana/Fand