Panjinusantara.com – Menguak Plagiatisme Jurnalistik diulas secara gamblang pada pembukaan Rapat Kerja Akhir Tahun Media Panjinasional 17-18/12/2023.
Dihadapan seluruh yang hadir, Pimpinan Redaksi Media Panjinasional Gatot Irawan dengan tegas menyatakan Informasi Teknologi Digital Lahirkan Wartawan Plagiat. “Sekitar 90% wartawan terafiliasi dengan paham Plagiatisme”
Rapat Kerja Akhir Tahun Media Panjinasional Group di ikuti sekitar 50 anggota yang terdiri dari Media Panjinasional, Media Panjinusantara.com dan Media Thepanji.com.
Pimpinan Redaksi juga didampingi tim Redaksi diantaranya Redaktur Pelaksana Rohinasikin, Penanggungjawab Abd Rohim dan Kepala Monitoring dan Motivator Timred Bambang Suroso, para Dewan Redaksi Ach Chamim, Sudarsono serta para Kabiro perwakilan wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat.
Dalam pembahasannya Gatot Irawan mengulas keberadaan Jurnalis yang menjadi bagian informasi publik saat ini berhadapan dengan Era Digitalisasi. Jika jurnalis atau wartawan tidak bersiap diri dalam meningkatkan SDM nya, maka harus siap terelemenasi atau Terdegradasi secara alami.
Diungkapkan secara gamblang oleh Gatot Irawan yang juga menjadi Ketua AWDI Jatim dan Ketua Umum Majelis Pers, bahwa terkait Plagiatisme Jurnalistik yang sudah membudaya akibat Digitalisasi teknologi informasi hampir semua wartawan terindikasi sebagai Plagiat.
Saat ini menurutnya, keberadaan media sosial, media online yang sebenarnya membantu masyarakat dalam mendapatkan dan memperoleh informasi secara mudah, ternyata melahirkan wartawan Plagiat.
“Wartawan Plagiat lahir dari Jaman Digital, mereka dengan sangat mudah Copy Paste berita dari media lain melalui WAG, Facebook, Twitter juga Instagram. Mereka dengan mudah mengcopy merombak lalu menayangkan sebagai berita seakan karyanya sendiri, itu bukan lagi Plagiat tapi juga terkategori pencurian” ungkap Gatot.
Bagaimana jika terima Rilis dari lembaga pemerintahan maupun swasta, sehingga semua judul dan isi berita sama. Apakah termasuk Plagiat?, jadi Release / Rilis berita ada dua versi.
Jika Rilis berbayar seperti iklan maupun Advertorial otomatis bisa sama, baik judul maupun isi artikel yang ditayangkan, karena penayangan berita berdasar misi dan pesan dari lembaga terkait, sosialisasi program pemerintah maupun pihak swasta yang menawarkan produknya.
Selain itu merupakan artikel berita umum, seperti berita korupsi, masalah hukum ekonomi atau sosial, pemilu dan peristiwa lainnya adalah berita yang sangat menarik perhatian masyarakat bertebaran di Media Online dan Medsos sangat rawan untuk di copas.
Posisi Wartawan Bakal Terdegradasi oleh AI
Pada Era Digitalisasi teknologi informasi yang berafiliasi dengan AI (Artificial intelligence) bisa menjadi ancaman keberadaan wartawan Tidak memiliki SDM dan kualitas berkarya.
Posisi wartawan akan diambil alih AI, karena kecerdasan Artificial intelligence ini akan sangat membantu para pemilik atau pimpinan media yang berkolaborasi dengan AI.
Karena aplikasi cerdas yang mengadopsi otak dan karakter manusia sedunia ini bisa diperintah membuat artikel apa saja.
Hal ini yang membuat prihatin Gatot saat memberikan pemahaman tentang IT Digital Lahirkan Plagiat jika wartawan Tidak segera berbenah diri mulai sekarang.@Roh.