Sidoarjo, Panjinusantara.com – Beberapa para pekerja kebersihan yang ikut aksi demo hingga tebar sampah di depan pendopo pada Rabu, 20 Desember 2023 lalu, akhirnya menemui Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, untuk meminta maaf.
Pertemuan itu berlangsung di kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo di Jalan Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (26/12/2023).
Mereka adalah para pekerja kebersihan dan pengelola dari sejumlah TPS-TPS3R yang tergabung dalam Gabungan pekerja kebersihan seluruh Indonesia (Gapeksi), didampingi Kepala Dinas DLHK Bahrul Amig, mereka meminta maaf ke Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Mereka mengakui, bahwa aksi demo yang dilakukannya dengan menebar sampah sudah mengarah ke anarkis, sehingga aksi seperti terkesan tidak terpuji dan tidak sepatutnya dilakukan.
Melihat itikad baik dari puluhan pendemo itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, memutuskan untuk tidak melanjutkan kejadian ini ke rana hukum dan memaafkannya.
“Perkara hukum terkait pekerja kebersihan, yang kemarin melakukan hal-hal yang tidak terpuji itu semua kami hentikan dan kami maafkan,” ucap bupati Gus Muhdlor yang kemudian serempak mengucapkan kata aamiin dan tepuk tangan.
Bupati Gus Muhdlor mengatakan, aksi menebar sampah oleh pekerja kebersihan kemarin dapat menjadi pembelajaran bersama.
Ia menuturkan, mengutarakan pendapat dan aspirasi sangat diperbolehkan, namun harus dengan cara yang baik dan tidak anarkis seperti tebar sampah yang kemarin dilakukan.
“Menyampaikan aspirasi boleh, tetapi harus dilakukan dengan cara-cara yang baik, dengan cara-cara yang sopan,” ucapnya.
Pengelola TPS3R Desa Prasung Mansyur Sholeh, merasa lega dan bersyukur mendengar kebijaksanaan Bupati Sidoarjo, yang telah memaafkan dirinya dan belasan teman-temanya yang ikut dalam aksi demo anarkis di pendopo.
Disampaikannya, bahwa sebenarnya teman-teman yang berdemo kemarin juga langsung ingin memohon maaf kepada Bupati Sidoarjo, namun teman-teman tidak tahu harus memulainya dari mana.
Oleh karenanya, kemarin ia bersama temannya bernama Sadli, datang langsung ke kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Sidoarjo, untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Kepala DLHK Sidoarjo, Bahrul Amig, yang menemuinya.
“Syukur Alhamdulillah dimaafkan, sebenarnya setelah aksi kemarin kami ingin meminta maaf namun tidak tahu jalurnya harus lewat siapa, makanya kemarin kami hanya berdua yang datang ke DLHK untuk memberikan contoh kepada teman-teman,” ucapnya.
Mansyur Sholeh, menyadari aksi tebar sampah kemarin adalah hal yang salah. Namun aksi itu spontan datang dari para pekerja kebersihan saat berdemo, dan setelah itu mereka menyesal. Secara spontan pula, ia ingin segera meminta maaf kepada pemerintah daerah atas aksi tersebut.
Bahkan setelah kejadian itu, ia keluar dari anggota Gapeksi (Gerakan Pekerja Kebersihan Seluruh Indonesia) yang kemarin menjadi wadah pekerja kebersihan untuk berdemo. Tak hanya itu saja, Ia pun meminta ijin keluar dari grop WhatsApp yakni grop Gapeksi.
“Semua mengakui aksi kemarin adalah salah. Permohonan dari maaf kami tidak ada tekanan dari siapapun, semua ikhlas dari lubuk hati yang dalam,” ucapnya.
Sebelumnya, aksi tidak terpuji oknum pekerja kebersihan itu akan dibawa kejalur hukum. Mereka bakal dikenakan sanksi Tipiring (Tindak Pidana Ringan) bagi yang terbukti melakukan aksi tebar sampah tersebut.
Satpol PP Sidoarjo, sudah mengidentifikasi diduga pelakunya. Namun Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, memerintahkan Kepala Satpol PP Sidoarjo Yani Setiyawan, untuk menghentikan proses hukum atas kejadian aksi demo kemarin.**@Kris
Ikuti Berita Online Terupdate: https://panjinusantara.com