Mojokerto, www.panjinusantara.com – Warga Binaan Lapas Mojokerto Kanwil Kemenkumham Jatim, sibuk memproduksi tas selempang / sling bag di area kegiatan kerja lapas, Rabu pagi (03/05/23).
Pembuatan tas dengan perpaduan bahan kulit dan kanvas ini merupakan inovasi dari hasil riset tren produk tas di pasaran yang dilakukan petugas kegiatan kerja lapas, dengan teknik amati tiru dan modifikasi. Petugas lapas berkolaborasi dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk memproduksi tas kekinian yang dapat digunakan remaja hingga orang tua.
Dengan brand “LAMOKER”, produk karya warga binaan ini sudah di pesan hingga ke luar daerah Mojokerto. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pun sangat mendukung adanya inovasi ini, produk dari WBP lapas mojokerto ini akan dipamerkan di galeri produk WBP Ditjen Pas Kemenkumham RI.
Produk tas selempang / sling bag memakai bahan kulit dan kanvas itu dibandrol dengan harga Rp.125.000,- . Ada 7 orang warga binaan yang fokus pengerjaan Tas ini, perharinya dapat menghasilkan 10 hingga 20 tas.
“Sebetulnya dalam sehari bisa 30 tas lebih pak, tapi kita kerjakan 10-20 saja. Karena proses pengerjaannya dikerjakan dengan teliti, agar hasilnya bagus dan konsumen tidak kecewa”, Ujar Arifudin, salah satu WBP yang memproduksi tas.
Saat dikonfirmasi, Kalapas Mojokerto Dedy Cahyadi mengatakan, sangat mendukung inovasi-inovasi positif yang dilakukan oleh petugas dan warga binaan.
“Pembinaan kemandirian WBP memang harus mengikuti perkembangan jaman, khususnya produktifitas di kegiatan kerja. Pada saat bebas nanti, mereka tinggal mempraktekkan dan mengembangkannya dirumah sebagai mata pencaharian mereka.” Ucap Dedy.(Ana)