Gresik, Panjinusantara.com – Berasa di balik jeruji tidak selalu berarti, kreativitas seorang menjadi tumpul. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Gresik Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Timur, adalah bukti bahwa pembatasan fisik tidak harus menjadi pembatas bagi kreativitas.
Sebaliknya, mereka telah menemukan cara untuk mengekpresikan diri dan mengasah ketrampilan mereka, melalui berbagai progam pembinaan kemandirian yang difasilitasi oleh Rutan Gresik.
Salah satu progam pembinaan kemandirian adalah pembuatan celana tactical dan rompi oleh Warga Binaan, bersama dengan pembuatan rak yang akan digunakan untuk Budidaya Ulat Jerman.
Progam ini tidak hanya memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan berkarya, tetapi juga memberikan semangat dan harapan.
Adapun beberapa Tim Pokja yang dibentuk untuk mengikuti progam, diantaranya:
1. Pokja konveksi :
Melakukan kerjasama dengan PT. Orange Jaya Makmur, untuk giat pembuatan celana tactical, baju koki, dan rompi, untuk warga binaan.
2. Pokja Pengelasan :
Mengembangkan pelatihan yang di dapat Warga Binaan dari Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Gresik, melalui pembuatan rak oli, dan sebagainya.
3. Pokja Budidaya Ulat Jerman :
Baru akan dikembangkan budidaya ulat jerman, yang nanti apabila panen hasilnya akan diekspor ke luar negeri.
Salah satu faktor penting dalam kesuksesan progam ini adalah komitmen untuk memberikan insentif kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M. 01-PP . 02.01 Tahun 1990 tentang Dana Penunjang Narapidana dan intensif Karya Narapidana, keuntungan dari penjualan produk yang dihasilkan dibagi secara adil.
Sebanyak 50% dari keuntungan digunakan sebagai premi atau upah bagi warga binaan, 15% disetor sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan 35% diinvestasikan kembali untuk meningkatkan modal produksi.
Premi atau upah yang diberikan kepada warga binaan adalah insentif, yang sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas mereka. Hal ini mendorong mereka untuk menghasilkan karya yang lebih bernilai dan berkualitas, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Dengan cara ini, progam pembinaan kemandirian di Rutan Gresik bukan hanya sekedar rutinitas, tetapi juga merupakan peluang bagi mereka untuk meraih masa depan yang lebih cerah.
Rutan Kelas IIB Gresik, melakukan kerjasama dengan PT. Orenge Jaya Makmur, dalam kegiatan pembuatan celana tactical dan rompi, bersama dengan pembuatan rak yang akan digunakan untuk budidaya ulat jerman.
Kepala Rutan Gresik menjelaskan, bahwa kegiatan pembuatan ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Keterampilan yang mereka peroleh tidak hanya akan membantu mereka, saat mereka akhirnya bebas nanti. Tetapi juga memberikan peluang untuk membangun karir dan mendapatkan tempat di Masyarakat.
” Kegiatan ini merupakan progam pembinaan kemandirian bagi warga binaan, agar mereka dapat mengasah skill dan kreativitas. Saya berharap, dengan adanya kegiatan ini menjadi semangat bagi warga binaan dalam berkarya, sehingga dapat menjadi bekal mereka ketika bebas nanti”, Ujar Disri.***@Ana