BKKBN Jatim bersama Dinas PPPA dan KB Sidoarjo Gelar Giat Sosialisasi 1001 Cara Bicara Orang Tua dengan Remaja

Panjinusantara.com Sidoarjo – Perwakilan BKKBN Jatim bersama Dinas PPPA dan KB Kabupaten Sidoarjo menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi 1001 Cara Bicara Orang Tua dengan Remaja. Kegiatan ini bertempat di Hotel Sofia Juanda, Senin (28/11/2022).

Peserta kegiatan ini terdiri dari Keluarga Remaja, Kader Bina Keluarga Remaja, Center of Excellent Kelompok Kegiatan, Tim Pendamping Keluarga, Insan Genre, dan Penyuluh KB di Kabupaten Sidoarjo, total terdapat 160 peserta.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini dihadiri oleh Koordinator Bidang KSPK Perwakilan BKKBN Jatim, Ibu Dra. Suhartuti, MM., Kepala Dinas PPPA dan KB Kabupaten Sidoarjo, Bapak drg. Syaf Satriawarman, Sp.Pros.; dan Camat Sedati, Drs. Abu Dardak, S.Sos., M.Si. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, SE. MAP.

BKKBN Jatim bersama Dinas PPPA dan KB Sidoarjo Gelar Giat Sosialisasi 1001 Cara Bicara Orang Tua dengan Remaja
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, drg. Syaf Satriawarman, Sp.Pros. memberikan sambutan dalam acara Sosialisasi 1001 Cara Bicara Orang Tua dengan Remaja.

Bapak drg. Syaf Satriawarman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Remaja memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Sementara pergaulan dan koneksi remaja jarang diketahui oleh orang tua. Hal ini menandakan pentingnya kegiatan pada hari ini.

“Maka dibutuhkan asas keterbukaan antara remaja dan orang tua. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya pemahaman terkait cara berkomunikasi yang tepat dengan remaja. Kegiatan hari ini untuk itu.” Ujar Syaf.

Perwakilan BKKBN Jatim Dra. Suhartuti, MM, menegaskan kembali kepada seluruh peserta sebagaimana salam BKKBN Jatim bahwa hidup harus direncanakan.

BKKBN Jatim bersama Dinas PPPA dan KB Sidoarjo Gelar Giat Sosialisasi 1001 Cara Bicara Orang Tua dengan Remaja
Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, SE. MAP, membuka kegiatan secara resmi dan memberi sambutan.

Hidup berencana yang dimaksud juga termasuk ketika para orang tua memiliki anak remaja, terutama ketika anak remajanya akan menikah. Perlu ada diskusi dan komunikasi yang baik. Sebagai contoh, perlu dikomunikasikan ke remaja putri, kalau sudah menstruasi berarti sudah menghasilkan sel telur dan apabila dibuahi akan menghasilkan janin.

“Kegiatan hari ini akan membantu para orang tua untuk berkomunikasi terkait hal tersebut. Komunikasi ini diharap lancar sampai nanti ketika anak merencanakan masa depan. Perlu diketahui bahwa usia ideal menikah minimal untuk perempuan adalah 21 tahun dan untuk laki laki adalah 25 tahun.” ujar Tuti.

Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, SE. MAP, membuka kegiatan secara resmi dengan didahului mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Arzeti mendukung penuh kegiatan kegiatan positif utamanya yang membantu dalam penurunan angka stunting dan yang berkaitan dengan masa depan keluarga di Indonesia.

Setelah pembukaan, seluruh peserta akan diberikan materi oleh fasilitator tingkat provinsi yang telah terlatih. Materi yang disampaikan antara lain Romantika Remaja, Pola Asuh Efektif untuk Remaja, Komunikasi Efektif, Kecakapan dan Cakupan Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja.

Dari seluruh materi yang disampaikan ini, para peserta yang hadir diharap memiliki kemampuan komunikasi yang baik sehingga pemahaman tentang kesehatan dan gizi remaja dalam rangkan pencegahan lahirnya anak stunting dapat tersampaikan.@Roh

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *