Panjinusantara.com Banyuwangi Barat – Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat mengadakan pembinaan kepada masyarakat disekitar hutan Dusun Lekap Bandung, Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru-Banyuwangi, Sabtu (26/11).
Kegiatan pembinaan dihadiri Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Anggota Komisi I DPRD Banyuwangi Samsul Arifin,SH (PPP) dan Abdul Gofur,SE (Gerindra), Cabang Dinas Kehutanan Banyuwangi, Forkompincam Kalibaru (Camat, Danramil, Kapolsek dan Kades Kalibarumanis), Tokoh Agama KH Zulkarnaen Iskandar, LSM Maharani, Segenap LMDH Lintas Gumitir dan masyarakat Dusun Lekap Bandung Desa Kalibarumanis.
Dalam kesempatan tersebut Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat Dedy Siswandi mengatakan bahwa Perum Perhutani pada prinsipnya sangat mendukung setiap kegiatan pemanfaatan kawasan hutan yang dilakukan oleh masyarakat disekitar hutan sepanjang dalam kegiatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dari sisi kehutanan tanaman kopi diperbolehkan ditanam didalam kawasan hutan tapi harus ada tanaman kehutanan. Dibeberapa tempat seperti di Bondowoso dan Garut Kopi dari kawasan hutan sampai ekspor ke Luar Negeri.
“Hutan itu identik dengan tanaman kehutanan jadi harus diperbanyak tanaman kehutanan untuk mencegah banjir, kali ini Perhutani menyediakan Bibit tanaman MPTS sebanyak 2.500 plances dimana diantaranya terdapat bibit Klengkeng bantuan dari Cabang Dinas Kehutanan Banyuwangi yang sudah bersertifikat.” imbuhnya.
Dalam sambutannya, Camat Kalibaru Susanto Wibowo berkata, ”Kejadian banjir di Kalibaru kemarin marilah kita sadar diri, ini bukan kesalahan alam tapi kesalahan kita semua, jadikan semangat untuk berubah dengan berbaiklah pada alam maka alam akan berbaik hati kepada kita.”
“Tanaman tumpangsari memang penting bagi ekonomi masyarakat tapi harus tetap menjaga ekosistem dengan memperbanyak menanam tanaman kehutanan,” imbuhnya.
Anggota Komisi I DPRD Banyuwangi Abdul Gofur mengatakan, ”Tanaman Kopi memang penting untuk ekonomi tapi harus ditanam tanaman keras, dengan menanam Alpukat, Durian. Kayunya tidak boleh ditebang tapi buahnya bisa dimanfaatkan.”
“Perhutani Banyuwangi Barat mendahului mereboisasi lahan tapi yang lebih penting adalah mereboisasi fikiran masyarakat misalnya untuk penghasilan perhektar tanaman Alpukat lebih baik daripada penghasilan Kopi, jadi itu merubah pola pikir masyarakat secara bertahap menanam tanaman keras berupa alpukat atau durian daripada kopi,” tambahnya.
Mewakili Ka CDK Banyuwangi Tri Suwarto,S.Hut mengatakan, ”Pengelolaan hutan lestari dengan alam harus bersahabat, kalau tanam tanaman homogen kopi lama lama unsur hara yang diatasnya akan habis maka harus ditanam tanaman kehutanan.”
“Jargon Kehutanan adalah masyarakat makmur hutan lestari dan itu harus diimplementasikan dengan menanam MPTS, secara teori hutan itu 50% pohon, 30% MPTS dan 20% tanaman lain (kopi), tapi karena selama ini yang ditanam masyarakat adalah kopi maka tidak mungkin langsung dihabisi kopinya tapi harus ada solusi dengan memperbanyak tanaman keras termasuk MPTS,” ujarnya.
Tokoh Agama Banyuwangi KH Zulkarnaen Iskandar dalam sambutannya mengatakan, ”Mengapresiasi pada Adm Perhutani karena acara ini sangat mulia kaena ini merupakan perintah Allah dan Rasulullah untuk melakukan reboisasi atau penghijauan, dalam riwayat Imam Ahmad dan Imam Bukhari, Rasulallah berkata umpama kiamat itu terjadi dan seseorang daripada kamu memegang bibit pohon maka tanamlah, tidak satupun hamba yang menanam pohon lalu buahnya dimakan burung, dimakan binatang dan dimakan oleh manusia maka itu menjadi sedekah.”
“Pohon yang ditanam itu yang ada buahnya jadi pas sudah Perhutani memberi bibit Pete, Durian, Alpukat dan harus segera ditanam, kamu semua adalah pemimpin dan pemimpin yang baik adalah yang visioner, berfikir jauh ke depan, dengan menanam tanaman tersebut bukan hanya saudara yang menikmati tapi juga anak cucum nanti dan makhluk Allah lainnya,”ujarnya.
“Fungsi hutan sesuai dengan Al-Qur’an Surah An-Nahl ayat 68 Allah itu memberi perrintah kepada lebah untuk membuat rumah di hutan di pohon pohon, jadi fungsi hutan itu untuk rumah binatang dan tandon air, dalam surah Ar-Rum ayat 41 sudah nampak kerusakan didarat dan dilaut akibat ulah manusia sehingga Allah memberi peringatan melalui banjir agar manusia sadar dan kembali ke ajaran Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, jadi bibit yang diberikan Perhutani harus ditanam karena punya nilai ekonomi yang lebih besar daripada tanaman kopi dan kita semua harus mendukung kegiatan Perhutani dalam rangka penanaman tanaman kehutanan dan MPTS agar hutan lestari masyarakatnya sejahtera,” imbuhnya.@Red