Tetap Produktif Dalam Menjalani Pidana WBP Wanita Hasilkan Dompet Dan Tas Dari Keterampilan Merajut

Tetap Produktif Dalam Menjalani Pidana WBP Wanita Hasilkan Dompet Dan Tas Dari Keterampilan Merajut

Tetap Produktif Dalam Menjalani Pidana, WBP Wanita Hasilkan Dompet Dan Tas Dari Keterampilan Merajut

Mojokerto, www.panjinusantara.com – Sejumlah warga binaan wanita Lapas Mojokerto, kanwil kemenkumham jatim, sibuk membuat tas dan dompet rajutan di area pembinaan Lapas, kamis pagi (16/02/23).

Bacaan Lainnya

Selain menghasilkan produk yang dapat dijual, merajut juga menjadi kesibukan positif bagi warga binaan dalam mengisi waktu luang selama menjalani sisa pidananya.

Dari total 31 warga binaan perempuan seluruhnya belajar merajut, ada beberapa diantaranya telah mahir dan mengajarkannya kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang baru masuk, karena banyaknya pesanan dari keluarga warga binaan di blok lain.

Pengunjung lapas hingga petugas membuat mereka semakin bersemangat untuk lebih produktif, 1 orang yang telah mahir merajut dapat menghasilkan 1 buah tas dalam waktu 1 hingga 3 hari, tergantung dari tingkat kerumitan pesanan.

Tas dan dompet hasil rajutan WBP tersebut dijual dengan harga 50.000 hingga 300.000 ribu rupiah, harga tersebut dihitung dari jumlah bahan yang diperlukan dalam membuat produk rajutan.

Dalam pengerjaannya warga binaan wanita mengaku senang karena selain punya kesibukan produktif, mereka juga mendapat keuntungan berupa uang dari hasil penjualan.

“Merajut itu menyenangkan pak, bisa lupa dengan masalah-masalah yang kita hadapi dan juga bisa dapat uang,” ujar nanik salah satu warga binaan wanita lapas mojokerto.

Dalam kesempatan itu, Kalapas Mojokerto, Dedy Cahyadi menyampaikan kepada jajarannya, untuk terus berinovasi dan memaksimalkan kegiatan pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), hal tersebut direspon dengan baik oleh seluruh jajaran.

Maya salah satu petugas blok wanita melakukan inovasi dengan mencari ide-ide produk rajut baru untuk dikerjakan warga binaan, sehingga produk yang dihasilkan pun tidak ketinggalan jaman dan mampu menarik konsumen.

Diharapkan dengan pembinaan yang optimal dapat menjadikan warga binaan dapat mengubah mindsetnya menjadi lebih positif serta produktif, sehingga menghasilkan produk-produk yang dapat bersaing di masyarakat nanti.(Ana)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *