Surabaya, www.panjinusantara.com – Buntut dari meninggalnya tahanan Polres pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang viral di pemberitaan kemarin. Kini Polres Kp3 digruduk oleh beberapa Ormas, yakni Madas, BNPN, Mantra dan juga turut Joyosemoyo, Sabtu (29/4/2023).
Dari rekan-rekan Ormas yang hadir mengawal kasus meninggalnya korban bernama Abdul Kadir, warga jalan Kapas Madya, Surabaya. Menggelar do’a bersama dengan melakukan pembacaan Tahlil di depan jalan, Mako Polres Tanjung Perak Surabaya.
Tim Investigasi ( di kutib dari ) media www.panjinasional.net saat melakukan peliputan dilapangan, terkesan ada sedikit keganjalan. Dari rekan-rekan media yang hadir di Polres Tanjung Perak KP3 di larang masuk oleh petugas Kepolisian Tanjung Perak.
Saat dari pihak kuasa hukum korban dan perwakilan Aliansi melakukan audensi bersama Kapolres Herlina didalam ruangannya, dengan alasan dari pihak Kapolres Tanjung Perak KP3 ruangan tidak mencukupi.
Setelah menunggu waktu, dari pihak terkait. Akhirnya di gelar pengungkapan terbuka kasus meninggalnya Abdul Kadir didepan Mako Polres Tanjung Perak Kp3 Surabaya.
Menurut keterangan Kapolres Tanjung Perak KP3 Surabaya, Herlina mengatakan, terkaid dengan komitmen selaku Kapolres Tanjung Perak Surabaya, akan terbuka seluas-luasnya dan apapun semua keluh kesah dari masyarakat terkait adanya meninggalnya Abdul Kadir di Polres Tanjung Perak Surabaya.
” Kami akan bertanggung jawab apapun nantinya dan hasilnya proses penyelidikan atau penyidikan serta hasil otopsi, misalkan ada hal kekerasan apapun yang dilakukan anggota. Saya akan pasang badan bertanggung jawab untuk melanjutkan karena proses hukum”, tegas Kapolres Tanjung Perak KP3 Surabaya.
Masih Kapolres, ” Demikian juga dengan nanti apapun hasil kesemuanya, bagi bapak-bapak semuanya, kita harus berlegowo. Sama-sama kita nanti akan terus berjuang, bagaimana mewujudkan kamtibmas di wilayah hukum Polres Tanjung Perak Surabaya”, Harapannya Kapolres Tanjung Perak Surabaya.
Kapolres Herlina menambahkan, dengan hasil otopsi kita tunggu kurang lebih 1 sampai 2 minggu, hasilnya akan turun dari rumah sakit Polda Jatim Surabaya.
” Terkait hasil otopsi kemarin, yang dilakukan di rumah sakit Bayangkara. Jadi tidak usah khawatir, yang melakukan otopsi beliaunya dokter dari rumah sakit Haji, jadi bukan dokter Polisi”, Ucapnya.
Semoga dengan kasus ini harapan masyarakat, berharap tidak ada lagi kasus kejadian yang menimpa almarhum Kodir, dan berharap intitusi kepolisian khusunya di wilayah hukum Polres Tanjung Perak Surabaya lurus dalam bertugas.
Terpisah, kuasa hukum korban Taufik S.H., menyampaikan kepada awak media, bahwa kasus ini akan dikawal sampai tuntas, sambil nunggu hasil otopsi.
” Saya percayakan kepada ibu Kapolres Tanjung Perak KP3 Herlina. Dan saya yakin bahwa sesuai stetmen beliau yang diucapkan tadi, kita semua harus sabar menunggu hasil otopsi, saya yakin ibu Kapolres amanah”, Ucap Taufik.
Di kesempatan yang sama, kuasa hukum korban menambahkan, disinggung soal kasus penangkapan tersangka berinisial W, apakah hari ini juga Kapolres Herlina perintahkan anggota untuk menangkap.
” Kita lihat hari ini sampai sore ini, hasilnya. Tadi kita semua juga mendengar, bahwa Kapolres Tanjung Perak Herlina mengatakan, hari ini juga kita tangkap W.” Tutupnya. Bersambung @Tim