Jakarta, Panjinusantara.net – Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Anti Maksiat (LSM GEMAK), mengunjungi Sekretariat Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Senayan Jakarta.
Dalam kunjungan bermaksud memberikan bukti pelanggaran kode etik yang diduga telah dilakukan oleh inisial NS yakni Anggota Komisi V F-PDI P DPR RI.
Koordinator GEMAK, Moch Rifqi mengatakan, masyarakat khususnya di Jawa Tengah, saat ini diresahkan dengan isu perselingkuhan yang diduga tengah dilakukan oleh oknum Anggota Komisi V DPR RI F-PDI, inisial NS, dengan ‘janda lokal’ beranak satu.
“Isu tersebut kini menjadi polemik di tengah masyarakat, setelah spanduk atau poster yang memuat materi perselingkuhan yang diduga dilakukan oleh inisial NS dengan sang janda, bertebaran di beberapa titik di Jawa Tengah,” kata Rifqi kepada wartawan, usai menyambangi MKD DPR RI, Jum’at, (22/12/2023).
Apalagi, lanjut Rifqi, para pewarta mulai memberitakan keberadaan spanduk atau poster tersebut, sehingga sangat di khawatirkan isu lokal yang tidak baik ini akan menjadi isu nasional, dan tentunya dapat mencoreng marwah kehormatan Lembaga DPR RI sebagai perwakilan rakyat Indonesia di parlemen.
Meski belum mendapatkan laporan masyarakat, Komisioner Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Purworejo, Rinto Hariyadi menyatakan, akan menyelidiki soal temuan tersebut, meski tanpa aduan masyarakat.
Demi menjaga marwah DPR RI, dimana MKD dapat mengoptimalkan peran menegakkan etika kelembagaan DPR RI seperti yang di ucapkan oleh Wakil Ketua MKD DPR RI, Saleh Partaonan Daulay.
Menurutnya, MKD DPR RI tidak perlu menunggu pengaduan dari masyarakat untuk langsung memeriksa Anggota DPR yang diduga telah melanggar kode etik, sebagai wakil rakyat di parlemen.
“Dalam Pasal 4 point 2 Peraturan DPR RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Beracara MKD, dijelaskan bahwa Perkara Tanpa Pengaduan, MKD DPR RI dapat memproses Anggota DPR RI yang dugaan pelanggarannya menjadi perhatian publik,” jelas Rifqi, dikutib dari Mediamerahputih.id .
GEMAK mengklaim, langkah memberikan bukti dugaan perselingkuhan yang diduga dilakukan oleh inisial NS ini, adalah bentuk kecintaan GEMAK kepada DPR RI, agar senantiasa menjadi garda terdepan penjaga harkat, martabat, dan marwah DPR RI, sebagai lembaga wakil rakyat.
“Sebagai warga negara yang baik, kami yang mengetahui info dugaan perselingkuhan ini dari beberapa media massa, langsung menyerahkan bukti tersebut agar MKD segera memproses dugaan perselingkuhan ini, meski telah memasuki di akhir masa tugasnya,” pungkas Rifqi.***