Kota Pahlawan Jadi Tuan Rumah Upacara Hari Juang Polri: Eri Cahyadi, Tegaskan Sejarah Kepahlawanan

Kota Pahlawan Jadi Tuan Rumah Upacara Hari Juang Polri: Eri Cahyadi, Tegaskan Sejarah Kepahlawanan
Foto: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, turut hadir pada pelaksanaan upacara Hari Juang Polri, bertempat di depan Monumen Perjuangan Polri, Jalan Darmo, Surabaya, Rabu (21/8/2024).

Panjinusantara, Surabaya – Kota Surabaya, pertama kalinya menjadi tempat upacara Hari Juang Polri. Kegiatan upacara tersebut digelar di depan Monumen Perjuangan Polri, Jalan Darmo, Surabaya, Rabu (21/8/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, turut hadir bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Bacaan Lainnya
Kota Pahlawan Jadi Tuan Rumah Upacara Hari Juang Polri: Eri Cahyadi, Tegaskan Sejarah Kepahlawanan
Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, turut hadir sekaligus memimpin upacara Hari Juang Polri yang berlangsung, di depan Monumen Perjuangan Polri, Jalan Darmo, Surabaya.

Ia merasa senang dan bangga, sebab Kota Pahlawan dipercaya sebagai tuan rumah upacara Hari Juang Polri, yang pertama dalam sejarah.

“Alhamdulilah, Hari Juang Polri bisa dilakukan dengan lancar di Kota Surabaya,” tutur Eri Cahyadi, ditemui usai upacara.

Baca Juga : Polres Jombang Terima Penghargaan Kapolri dan Kapolda Jatim

Menurut Eri, upacara Hari Juang Polri yang digelar hari ini, menegaskan bahwa Kota Surabaya adalah kota yang menyimpan banyak cerita sejarah kepahlawanan Indonesia.

Kota Pahlawan Jadi Tuan Rumah Upacara Hari Juang Polri: Eri Cahyadi, Tegaskan Sejarah Kepahlawanan
Foto: Suasana saat pelaksanaan kegiatan upacara Hari Juang Polri.

“Upacara ini menunjukan semangat bahwa perjuangan-perjuangan penuh kepahlawanan ada di Kota Surabaya,” Tambahnya.

Kegiatan upacara Hari Juang Polri yang berlangsung di sisi timur Jalan Darmo itu, dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Prosesi upacara dibuka dengan pembacaan sejarah Hari Juang Polri oleh Kapusjarah Polri, Brigjen Pol Hari Nugroho.

Setelah itu, dilanjutkan pembacaan naskah Proklamasi Polisi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca Juga : Korlantas Polri Terapkan SIM Format Baru Mulai Juli 2024

“Untuk bersatu dengan rakyat dalam perjuangan mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945, dengan ini menyatakan bahwa polisi sebagai Polisi Republik Indonesia. Surabaya, 21 Agustus 1945. Atas nama seluruh warga polisi. Moehamad Jasin, Inspektur Polisi Kelas I,” bunyi naskah yang di bacakan oleh Kapolri tersebut.

Kemudian upacara ditutup dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan pertunjukan teater kolosal yang menceritakan perjuangan pasukan Polisi Istimewa, yang kala itu dipimpin oleh Moehamad Jasin, dalam merebut Kemerdekaan Republik Indonesia di Surabaya.

Pertunjukan teater kolosal itu melibatkan sejumlah komunitas pecinta sejarah dan juga pihak kepolisian.

Untuk diketahui, Hari Juang Polri resmi ditetapkan melalui Keputusan Kapolri Nomor: KEP/95/I/2024 tanggal 22 Januari 2024, tentang Hari Juang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Keputusan Kapolri Nomor: KEP/1325/VII/2024 tanggal 12 Agustus 204 tentang Tata Upacara Hari Juang Polri.

Baca Juga : Bermodal Ketekunan dan Tekad Bulat, Anak Penjual Rempeyek di Jombang Lolos Jadi Anggota Polri

Dalam konferensi persnya usai acara, Kapusjarah Polri, Brigjen Pol Hari Nugroho menjelaskan, upacara Hari Juang Polri ditetapkan melalui proses panjang dengan mempertimbangkan literatur sejarah.

“Sudah diteliti sejak 14 tahun yang lalu. Kemudian pada 2023, kita secara intens mulai melaksanakan Focus Grup Discussion (FGD). Kita buat naskah akademik untuk Hari Juang dan pada tanggal 22 Januari 2024 ditetapkan melalui keputusan Kapolri,” ungkapnya.

Brigjen Pol Hari Nugroho, menyampaikan bahwa hari bersejarah Polri memang berkaitan dengan sejarah Kota Surabaya, yakni momen Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November.

Ia mengungkapkan, usai Kemerderdekaan RI dikumandangkan tanggal 17 Agustu 1945, saat itu polisi dibawah kepemimpinan Moehamad Jasin, mulai mengambil sikap.

Baca Juga : Surabaya Siaga May Day: Ribuan Petugas Gabungan TNI-Polri Jaga Kelancaran Aksi Buruh

“Tanggal 21 Agustus 1945 itu, starting poin untuk butterfly effect perjuangan Polri berikutnya. Dari sana mulai ada perlawanan pelucutan senjata, pembagian senjata, mengirim senjata ke wilayah lain untuk membantu perjuangan,” paparnya.

“Lalu menurunkan Bendera Jepang, dan menaikkan Bendera Merah Putih, di Hotel Yamato yang saat ini bernama Hotel Mojopahit, dan seterusnya sampai dengan peristiwa 10 November,” terangnya.

Dirinya berharap, dengan dilaksanakannya peringatan Hari Juang Polri setiap tahunnya agar menjadi refleksi untuk seluruh anggota Polri dalam meneladani sikap dan sifat kepemimpinan Moehamad Jasin.

“Beliau orang yang humanis. Literatur, mengatakan bahwa beliau juga mengamankan orang Belanda saat peperangan terjadi. Beliau juga sosok yang pemberani dan taat beragama, itulah nilai yang perlu diteruskan pada generasi Polri saat ini,” pungkasnya.(Abdul)

Ikuti Berita Online Terupdate: https://panjinusantara.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *