Eko Gagak Bongkar Manipulasi LSM Lewat Grup WhatsApp: Wartawan Jangan Jadi Alat Kepentingan

Eko Gagak Bongkar Manipulasi LSM Lewat Grup WhatsApp: Wartawan Jangan Jadi Alat Kepentingan
Foto : Aktivis dan jurnalis independen, Eko Prianto, yang akrab disapa Eko Gagak

Surabaya, Panjinusantara.com – Aktivis dan jurnalis independen, Eko Prianto, yang akrab disapa Eko Gagak, mengungkap dugaan manipulasi yang dilakukan oleh LSM dan pihak tertentu melalui grup WhatsApp.

Ia menyebutkan bahwa hampir 900 orang kemungkinan besar dimasukkan ke dalam grup tanpa izin, dijadikan alat propaganda demi kepentingan segelintir pihak.

Bacaan Lainnya

“Siapa dalangnya? Kenapa orang sembarangan dimasukkan tanpa izin? Ini modus murahan untuk memperalat wartawan!” ujar Eko saat menjenguk kawannya yang dirawat di rumah sakit, Minggu (2/3/2025).

Dugaan Rekayasa Aksi Demonstrasi

Ia juga membongkar dugaan rekayasa di balik aksi demonstrasi yang telah berlangsung hampir dua tahun. Menurutnya, aksi tersebut bukanlah perjuangan murni, melainkan sarana untuk kepentingan tertentu.

“Mereka berteriak soal kejujuran dan keadilan, tapi faktanya hanya menjadikan anak muda sebagai tameng. Sementara para dalang ongkang-ongkang kaki menikmati hasil”, tuturnya.

Baca Juga : Bupati Bangkalan Resmi Buka Bazar Takjil 2025, Dukung UMKM dan Kuliner Ramadan

Selain itu, Eko Gagak, juga menyoroti peran wartawan yang selama ini dimanfaatkan tanpa bayaran. Ia mendesak mereka untuk tidak lagi menjadi alat propaganda kelompok tertentu.

“Sampai kapan wartawan mau jadi budak? Kalian yang menulis, mereka yang menikmati keuntungan. Ini saatnya bersikap tegas!”, paparnya.

“Wartawan bukan pesuruh gratisan. Berani melawan atau terus jadi alat mereka?”, ungkapnya.

Investigasi Aliran Dana di Balik Aksi

Eko Gagak, juga menantang wartawan dan pegiat media untuk mengusut aliran dana di balik aksi yang terus berlangsung.

“Siapa yang membiayai mereka?. Dari mana uangnya?. Jangan-jangan ada oknum aparat, pejabat, atau pengusaha busuk yang bermain di belakang layar”, tegasnya.

Ia menegaskan bahwa aksi ini pasti memiliki sponsor dan kepentingan tersembunyi yang harus diungkap.

“Jangan mudah tertipu. Mereka yang mengaku pejuang keadilan bisa jadi hanya boneka kepentingan besar”, pungkasnya.

Baca Juga : Tim 3 Jogoboyo 97 Sat Samapta Polrestabes Surabaya Amankan 8 Pemuda Pelaku Tawuran

Eko Gagak, pun memberikan peringatan keras kepada wartawan yang masih bertahan di grup tersebut.

“Kalian masih di grup ini?. Tanya diri sendiri, boneka atau punya harga diri?. Kalau masih waras, keluar sekarang!”, tuturnya.

Ia menutup pernyataannya dengan ultimatum tegas.

“Lawan atau keluar. Jangan biarkan profesi wartawan diinjak-injak”, tegasnya.

Ultimatum untuk Wartawan

Di tengah maraknya manipulasi informasi, banyak pihak berusaha mengendalikan opini publik demi kepentingan pribadi. Eko Gagak, mengingatkan bahwa wartawan bukan alat propaganda, melainkan pilar kebenaran.

Masyarakat pun diimbau agar lebih kritis dalam menerima informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang dimainkan oleh kelompok berkepentingan. Saatnya melawan manipulasi dan berpihak pada fakta, bukan kepentingan.(Red)

Ikuti Saluran Media Panjinusantara di aplikasi WhatsApp, Instagram, Channel Youtube ( Silahkan klik tulisan nama aplikasi )

Pos terkait