Surabaya – Seorang pria berinisial S (30), warga Bulak Banteng Madya, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, tewas bersimbah darah usai menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal di kawasan Jalan Kedinding Lor, Selasa (20/5/2025). Kejadian ini memicu tanda tanya besar dari pihak keluarga.
Peristiwa bermula saat korban S diduga diteriaki maling (pencuri) oleh sekelompok orang. Ia tampak panik dan berusaha menyelamatkan diri dengan berlari masuk ke area Masjid Shirothol Mustaqim.
Dalam rekaman CCTV yang beredar luas di media sosial, korban terlihat mengenakan baju putih dan sarung saat kejadian berlangsung.
Namun, beberapa saat kemudian, foto-foto yang juga tersebar di media sosial menunjukkan kondisi S telah bersimbah darah.
Baca Juga: Kasus Penipuan dan Penggelapan Rp4,1 Miliar, Polisi Buru Buron Igo Heryanto
Korban S mengalami luka sobek di bagian dada dan lengannya putus akibat senjata tajam, hingga akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian.
Ketua RW: “Ada Kejanggalan, Harus Diusut Tuntas”
Ketua RW 9 Kelurahan Sidotopo Wetan yang juga kuasa hukum keluarga korban, Ahmad Rifa’i, S.H., menyebut, bahwa peristiwa ini sangat janggal dan tidak masuk akal. Ia juga mempertanyakan bagaimana teriakan “maling” bisa berujung pada pembunuhan brutal yang menghilangkan nyawa seseorang.
“Ini sangat ganjil dan tidak masuk akal. Dari teriakan maling, kenapa sampai korban meninggal dunia dengan beberapa sayatan di tubuh dan tangan yang putus?. Ini harus diungkap tuntas oleh pihak kepolisian, baik dari Polsek Kenjeran maupun Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” kata Ahmad Rifa’i.
Baca Juga: Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk Sampah di Depan BG Junction Surabaya
Ia menduga kuat bahwa pembacokan tersebut dilakukan oleh satu orang, bukan aksi pengeroyokan massa. Ia juga menegaskan bahwa jika pun benar korban S melakukan pencurian, seharusnya ada bukti barang curian yang diamankan.
“Adanya kejadian ini saya meminta perkara ini harus menjadikan atensi, karena sangat di pertanyakan dengan kejadian tersebut, supaya hukum ini tidak di permainkan oleh oknum siapa pun,” pintanya.
“Kami berharap pelakunya segera terungkap secepatnya, dan jangan sampai dengan kejadian ini kriminalitas semakin tinggi, karena sangat mudah masyarakat untuk mengatakan pencuri hingga bisa menghilangkan nyawa seseorang,” harapnya.
Pihak Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya telah di konfirmasi terkait kasus ini, namun belum ada tanggapan hingga berita ini diterbitkan.(Syamsul Anwar)
Ikuti Saluran Media Panjinusantara di aplikasi WhatsApp, Instagram, Facebook, Tiktok, Twitter, Channel Youtube (Silahkan klik tulisan nama aplikasi)