Sidoarjo – Polresta Sidoarjo resmi menutup pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai tanggal 14 hingga 27 Juli 2025.
Meski jumlah penindakan pelanggaran lalu lintas mengalami peningkatan signifikan, angka kecelakaan lalu lintas justru menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Kabag Ops Polresta Sidoarjo, Kompol Moh Irfan, operasi tahun ini yang mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas” berjalan lancar tanpa kendala berarti.
“Operasi ini difokuskan pada penindakan pelanggaran prioritas seperti penggunaan handphone saat berkendara, tidak menggunakan helm atau sabuk pengaman, serta pelanggaran kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL),” ujar Kompol Irfan dalam konferensi pers, Senin (28/7/2025).
Pelanggaran Lalu Lintas Meningkat, Namun Angka Kecelakaan Menurun
Selama operasi berlangsung, Polresta Sidoarjo mencatat 38.272 pelanggaran lalu lintas, meningkat dari 22.290 kasus pada 2024. Pelanggaran terbanyak meliputi:
– Tidak menggunakan helm SNI
– Pengemudi di bawah umur
– Menggunakan HP saat berkendara
Namun, peningkatan penindakan ini justru diiringi dengan penurunan drastis jumlah angka kecelakaan. Tercatat hanya 13 kasus kecelakaan selama operasi, turun 62,85% dari 35 kejadian pada tahun lalu. Tidak ada korban meninggal dunia, menurun dari satu korban jiwa tahun 2024.
Baca Juga : Status Hukum Berubah, Terdakwa Korupsi Suharsono Dipindah dari Tahanan Kota ke Rutan
“Ini membuktikan bahwa tindakan tegas mampu menekan angka kecelakaan. Masyarakat mulai sadar pentingnya keselamatan berlalu lintas,” tegas Kompol Irfan.
Tilang Manual dan ETLE Mobile Meningkat Tajam
Penindakan pelanggaran melalui tilang manual naik 30,11%, sedangkan penindakan via ETLE Mobile melonjak hingga 702%. Selain itu, Polresta Sidoarjo juga gencar melakukan pendekatan preemtif dan preventif, seperti:
– Edukasi lalu lintas melalui program Polantas Menyapa dan Pondok Pesantren Road Safety
– Pengaturan lalu lintas di titik rawan
– Pemasangan rambu dan rekayasa traffic light
Kompol Irfan menyebutkan, sepanjang operasi dilakukan:
– 9.741 pengaturan lalu lintas
– 5.369 kegiatan penjagaan
– 3.844 patroli di daerah rawan pelanggaran
Penindakan Knalpot Brong dan Harapan ke Depan
Di luar operasi, dari Januari hingga Juli 2025, terdapat 305 pelanggaran knalpot brong yang berhasil diamankan. Semua kendaraan akan dimusnahkan bersama pelanggar yang terlibat.
“Secara umum, Operasi Patuh Semeru 2025 berhasil menekan angka fatalitas dan meningkatkan kesadaran masyarakat, meski tantangan tetap ada,” tutup Kompol Irfan.
Ia berharap, masyarakat dapat membangun budaya tertib berlalu lintas, tidak hanya karena pengawasan polisi, tetapi sebagai cerminan kualitas warga negara yang berbudaya.(Nesha)
Ikuti Saluran Media Panjinusantara di aplikasi WhatsApp, Instagram, Facebook, Channel Youtube (Silahkan klik tulisan nama aplikasi)






