Pembebasan Bersayarat WBP Kasus Narkotika, Lapas Mojokerto Bekerjasama dengan BNNK Mojokerto Berikan Penyuluhan

Pembebasan Bersayarat WBP Kasus Narkotika, Lapas Mojokerto Bekerjasama dengan BNNK Mojokerto Berikan Penyuluhan

Panjinusantara.com Mojokerto – Setelah bebas, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan kasus Narkotika beberapa kali ditemukan kembali terjerumus mengkonsumsi narkotika. Dalam menekan terjadinya hal tersebut, Lapas Mojokerto Kanwil Kemenkumham Jatim bekerjasama dengan BNNK Mojokerto berikan penyuluhan dan pendampingan.

Hari ini, Sabtu (26/11/2022) Kepala BNNK Mojokerto hadir di Lapas untuk memberikan arahan kepada Narapidana Narkotika yang akan bebas.

Bacaan Lainnya

BNNK Mojokerto sebagai mitra Lapas memiliki tugas pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, memang sangat penting perannya bagi warga binaan khususnya dengan kasus narkotika.

Bagi warga binaan yang bebas dan akan langsung berbaur dengan masyarakat umum, tentu beresiko untuk kembali terjerumus dalam dunia narkoba. Ka lapas Mojokerto berkolaborasi dengan Ka BNNK Mojokerto untuk melakukan pembinaan bersama-sama kepada Narapidana, khususnya kasus Narkotika yg akan bebas bersyarat. Penyuluhan dan pendampingan yang dilakukan ini tentu akan memberikan dampak yang optimal bagi mereka dalam melawan adiksi narkotika.

Kepala BNNK Mojokerto, Suharsi Wachid dalam pengarahannya mengatakan, “Setelah bebas upayakan kalian mencari kesibukan dengan bekerja dan dilakukan sebaik mungkin. Hindari pergaulan yang dekat dengan narkoba, jika ada rasa untuk mengkonsumsi narkoba lagi segeralah datang ke kantor BNNK Mojokerto, kami sangat terbuka untuk melakukan pendampingan untuk kalian,” tuturnya.

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kasus narkoba yang bebas tersebut memang diantaranya merupakan residivis narkoba, dia mengaku tekanan untuk kembali mengkonsumsi narkoba saat diluar sangat tinggi sehingga dia kembali mengkonsumsinya. Dengan arahan dan pendampingan yang dilakukan BNNK Mojokerto ini diharapkan dapat menekan adanya residivis narkoba.

Kalapas Mojokerto saat dikonfirmasi mengatakan, “kami memang meminta kepada BNNK untuk ikut serta melakukan pembinaaan, dan memang ini menjadi bagian dari kerja sama yang sudah di sepakati bersama, dan di MOU sebelumnya,” ucapnya

Di akhir kegiatan kepala BNNK juga meninjau kegiatan WBP khususnya WBP perempuan, Suharsi menanyakan kondisi hingga kegiatan apa saja yang mereka lakukan saat di lapas, apresiasi juga didapatkan para WBP perempuan saat mereka menunjukkan hasil karya berupa tas, dompet, tempat make up yang mereka buat dengan cara dirajut saat waktu luang.@Ana

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *