Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-59, Lapas Mojokerto Sabet Prestasi Lapas Terbaik II Se-Indonesia

 

Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-59, Lapas Mojokerto Sabet Prestasi Lapas Terbaik II Se-Indonesia

Bacaan Lainnya

Mojokerto, www.panjinusantara.com – Rangkaian Kegiatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-59, dipuncaki dengan acara Syukuran yang digelar Kemenkumham RI dengan dihadiri Menteri, Wakil Menteri, para PIMTI beserta jajaran, dan para tamu undangan dari stakeholder serta diikuti seluruh UPT Pemasyarakatan diseluruh indonesia secara daring, Rabu sore (3/5/2023).

Dalam acara puncak ini, selain merefleksi kinerja juga dilaksakan pemberian penghargaan lomba-lomba pada rangkaian HBP Ke-59 yang diikuti oleh petugas hingga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), selain itu juga dilaksanakan pemberian penghargaan kepada UPT Pemasyarakatan terbaik seluruh Indonesia.

Lapas Mojokerto, sebagai salah satu Lapas Kelas IIB di indonesia meraih penghargaan Terbaik II pada kategori Lapas Terbaik Seluruh Indonesia. Hal tersebut merupakan buah kinerja dari lapas yang dipimpin Dedy Cahyadi, usai sebelumnya menyabet penghargaan Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) dari KEMENPAN-RB pada 2021 lalu, hingga kemudian menjadi lapas tujuan studi banding bagi lapas-lapas lain dari sabang sampai merauke.

Penghargaan lapas terbaik merupakan penghargaan yang diberikan pada Lapas yang dinilai terbaik pada setiap tahunnya, secara teknis penghargaan diberikan pada setiap puncak peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP).

“Transformasi Pemasyarakan Semakin Pasti Berakhlak, Indonesia Maju” merupakan tema pada HBP Ke-59 ini, Menteri Hukum dan HAM RI, Yassona H. Laoly dalam sambutannya memberikan semangat, motivasi dan dorongan untuk terus memajukan pemasyarakan. Tidak hanya bagi jajaran petugas, Yasonna juga berpesan kepada para warga binaan.

“Saya mendorong anak-anak saya yang berada di balik jeruji, buatlah karya-karya terbaik mu, dan jangan lah menyerah dengan keadaan sekarang. Memang kalian tengah menebus dosa, kalian sedang menjalani hukuman, tapi jangan lah menjadikan itu sebagai penghalang bagi kreativitas kalian dalam berkarya”, ujarnya.(Ana)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *