Madiun, www.panjinusantara.com – Bersamaan dengan momen Hari Jadi Kabupaten Madiun Ke 455 Tahun ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, melaksanakan kegiatan Peringatan “Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Ke XX dan Hari Kesatuan Gerak PKK Tingkat Jawa Timur Ke 51”.
Kegiatan peringatan ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Madiun, karena Kabupaten Madiun berada di jalur tengah yang berlokasi strategis, dimana Kabupaten Madiun berada ditengah-tengah kota/kabupaten sekitar, seperti Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Nganjuk, Kediri dan sekitarnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, didampingi Wakil Gubernur, Asisten Staf Ahli, Dinas PMD Jatim berserta jajaran, Para Bupati/Walikota, Forkopimda, Sekdakab, Kapolres/ta, Danrem/Dandim, Kepala OPD, Camat dan Kepala Desa/Kelurahan dan tamu undangan, melaksanakan Kegiatan Peringatan BBGRM Ke XX dan HKG PKK Ke 51 Tahun Tingkat Jawa Timur, di Pendopo Retno Jumeno Puspem, Kabupaten Madiun.
Gubernur Khofifah, memberikan apresiasi kepada Bupati Madiun yang bersamaan momen Hari Jadi Kabupaten Madiun Ke 455 Tahun, dapat melaksanakan kegiatan Peringatan ini dengan meriah untuk mengangkat citra Kabupaten Madiun.
“Dibalik kesuksesan Bupati Madiun, hingga menggelar kegiatan ini. Ada orang yang sangat berjasa yaitu Ibu Ketua Tim Penggerak PKK, Ibu Bupati Madiun yang memberikan penguatan,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Adapun tujuan dari peringatan BBGRM ini adalah untuk menggerakkan energi positif dan produktif dari semua elemen, guna menggerakkan kekuatan energi positif dan produktif untuk kemajuan seluruh Jawa Timur.
Dalam kegiatan peringatan ini, ditampilkan pertunjukan hiburan, seperti Tarian dan Seni Dungkrek khas budaya kabupaten Madiun.
Menyinggung Walikota Kota Madiun Maidi, bahwa Kota Madiun Glowingnya menyerupai kondisi Kota Surabaya.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan isu penting terkait pelaksanaan kegiatan peringatan Hari BBGRM Ke XX dan HKG PKK Ke 51, yaitu bagaimana menurunkan angka kemiskinan ektrim…???. Dan bagaimana menurunkan angka stunting…???.
Dari referensi seorang tokoh terkenal yang belajar di Universitas Amerika, Gubernur Jawa Timur Khofifah menyampaikan hal penting, bahwa faktor terjadinya stunting itu bukan karena kekurangan asupan nutrisi gizi semata, seperti kekurangan protein dan karbohidrat.
Tetapi menurutnya, bahwa terjadinya angka stunting itu setelah melalui riset dan penelitian, terjadinya stunting karena anak kekurangan kasih sayang dari orang tuanya. Jadi pada waktu hamil, si ibu kekurangan kasih sayang dari suami dan Si anak setelah lahir kekurangan kasih sayang dari orang tuanya.
Disesi terakhir, Kepada para Kepala Desa dan Kelurahan yang mendapatkan penghargaan, Gubernur Khofifah berpesan, untuk dapat membagikan ilmu dan pengalamannya kepada Kepala Desa lainnya, untuk menggerakkan energi positif dan produktif dari semua elemen demi kemajuan Jawa Timur.
Gubernur Khofifah merasa bangga, karena Kabupaten Madiun menurut Kementerian Pedesaan dan PDTT menjadi kabupaten percontohan yang bisa mengubah status dari desa tertinggal menjadi desa berkembang, dari desa berkembang menjadi desa mandiri, dan dari desa mandiri menjadi desa yang maju.
Menyinggung siswa SMK Negeri 1 Geger Kabupaten Madiun, yang berprestasi menjadi peserta Paskibraka di Istana negara, Gubernur Khofifah menegaskan, “Setiap daerah mempunyai keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif,” pungkasnya. (Bagus)