Surabaya, Panjinusantara.com – Lagu ‘Tanduk Majeng‘ yang merupakan lagu berbahasa Madura.
“Nga pote wakla jereh eta ngale
Reng majeng tantonga lah pade mole
Mon tengguh deri ombek pajelena
Maseh benyak o ongguh leh olehna”
“Olle ollang paraona alla jere
Olle ollang ala jere ka Madure”
Dengan Reff yang di ulang-ulang, lagu kiasan makna perjuangan orang-orang Madura yang pada zamannya mayoritas bekerja sebagai nelayan, sangat mengena di telinga.
Kamis Kliwon, 17 Agustus 2023, sebelum waktu menunjuk jam 15.00 Wib, arah ke Krembangan Jaya Utara Gang 1 tempat Balai RW 05 berada suara Tetabuhan MUSIK PATROL, meriah mengiring lagu TANDUK MAJENG.
Lagu dengan lirik kental Bahasa Madura, sangat klop di nyanyikan pada perhelatan acara di sore yang cerah ini, diantara barisan peserta karnaval. Lebih 400 peserta dari 14 RT mulai anak didik PAUD, TK, Remaja bahkan Orang Tua dengan pakaian Unik dan Khas Pejuang mewarnai barisan.
Dengan iringan reff lagu yang di ciptakan R. AMIRRUDIN TJIPTRAPRAWIRA, seniman Bangkalan Madura tahun 1940, peserta di lepas MUHAMMAD BUDIN, Ketua RW 05, Kelurahan Kemayoran Kecamatan Krembangan Surabaya.
Sembari menunggu kedatangan peserta karnaval. Penonton menceritakan tentang perubahan yang sangat bagus pada kepemimpinan Pak RW yang mulai remaja sudah aktif di RW 05 ini.
Ia adalah Ir. RATMONO ADI, warga yang menceritakan tentang kebaikan Ketua RW, “Beruntung warga RW 05, punya Ketua RW yang sudah selesai dengan dirinya, tidak mencari keuntungan dari kepemimpinannya. Sehingga LOMAN dan bisa LOS dalam memimpin,” ucapnya.
“Ole ollang paraona alla jere
Ole ollang alla jere ke Madure……..”
Peserta kembali sampai finish di depan Balai RW 05.
Waktunya menunggu pengumuman 3 penampil TERUNIK dan 3 TERBAIK pakaian dengan tema PERJUANGAN.(Ana)