Ngopi Bangga Kencana Bertajuk Kendalikan Penurunan Stunting

Surabaya, Panjinusantara.com – Acara Ngopi Bangga Kencana (Ngobrol Pintar Bareng Kaper BKKBN Jatim) bersama Warek UTS dan Dosen Komunikasi bertajuk Kendalikan Penurunan Stunting, bertempat di Grandfather Cafe, Jalan Kalasan 25, Pacar Keling, Surabaya.

Dikawal secara luwes oleh Moderator Antonius Andhika, selaku Pemred Media Merah Putih, mengawali bincang Ngopi Bareng kepada Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN, Maria Ernawati, sebagai pembuka acara melontarkan fungsi dan upaya kendalikan dan target penurunan Stunting di Jawa Timur.

Bacaan Lainnya

“Target penurunan Stunting tak lepas dari peran pers guna memberitakan secara positif dan memberikan edukasi terhadap masyarakat” ujar Maria Ernawati.
Sedangkan versi Pers berperan agar dapat memberikan kontribusi informasi yang bisa memberikan edukasi positif agar masyarakat paham istilah Stunting.

Mengusung tema, Peran Insan Pers dan Mahasiswa dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Timur. Kegiatan ini di gagas oleh Sindikat Wartawan Indonesia (SWI) Pimpinan Dedik Sugianto dengan
menghadirkan 4 narasumber, diantaranya Kaper BKKBN Jatim, Dra Maria Ernawati MM, Dr Agus Purbo Widodo S.T, M.M, selaku Wakil Rektor 1 Universitas Teknologi Surabaya, Merlina Maria Barbara Apul MA, selaku Dosen Fakultas Komunikasi Universitas Widya Mandala Surabaya, juga sosok pemerhati pers Surabaya Gatot Irawan dan puluhan awak media dan mahasiswa.

Peran Pers dan Kolaborasi Program

Maria Ernawati menegaskan, dengan kolaborasi bersama bisa mempercepat penurunan angka stunting di Jatim. Target tahun 2024, penurunan stunting di Jatim diharapkan bisa mencapai 14 persen jika dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 19,2 persen.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ternyata insan pers sangat peduli stunting untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas,” tuturnya.

Lanjutnya, sosialisasi pencegahan stunting terus dilakukan BKKBN bersama insan pers. Termasuk belum lama ini sosialisasi menyasar santriwati di beberapa pondok pesantren se-Jatim.

“Mulai dari bagaimana menjaga kesehatan reproduksi. Kemudian kita sosialisasikan nutrisi hewani seperti ikan, telur, bisa mencegah stunting,” jelasnya.

Sebagai perwakilan Pers, Gatot melontarkan usulan, kerjasama dengan wartawan harusnya diajak turun kelapangan, biar tahu bagaimana kinerja para relawan dalam penanganan Stunting. Sehingga wartawan melihat faktanya untuk menulis berita atas dasar fakta dilapangan, tentunya beritanya dikonfirmasikan dulu sebelum ditayangkan.

Gatot berharap adanya kolaborasi terjalin dengan baik. Sehingga dari hasil laporan para wartawan, bisa mengedukasi, menginformasikan ke masyarakat luas bagaimana cara pencegahan stunting. ujar pemred panjinasional dan ketua Umum Majelis Pers ini.@RM

Ikuti Berita Cetak dan Online Apdate: https://panjinasional.net

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *