Sidoarjo, Panjinusantara.com – Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bagian yang tidak terpisahkan dari Kurikulum Merdeka. Pada kesempatan tersebut peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema.
Selain itu, Projek penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya.
SDN Sidodadi 2 Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, pada 6 bulan terakhir menggelar Gebyar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dengan mengusung tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” Cerdas dan Kreatif Mengolah Sampah, Kamis (14/12/2023) di halaman sekolah.
Tema ini mengajak para peserta didik untuk sadar akan dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun jangka panjang terhadap lingkungan dan keberlangsungan hidup di sekitarnya.
Pada kegiatan tersebut juga digelar Pameran hasil karya dari daur ulang sampah dan Pentas Seni dari siswa siswi SDN Sidodadi 2, dan Bazar yang merupakan kolabirasi antara siswa dan orang tua.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala SDN Sidodadi 2 Dra. Ananing Dwi Tjahyan Fitrani S.Pd, Ketua Komite diwakili wali murid kelas 1, Yuni, ketua RT dan seluruh kelas 1 sampai kelas 6 serta wali murid.
Kepala SDN Sidodadi 2 Dra. Ananing Dwi Tjahyan Fitriani S.Pd, menjelaskan, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sangat berkaitan dengan Kurikulum Merdeka, dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” Cerdas dan Kreatif mengolah sampah.
“Jadi anak-anak mencari disekitar lingkungannya, kemudian memilah sampah norganik atau non organik, yang bisa digunakan mereka untuk membuat sebuah karya mereka ambil. Jadi seperti tadi, membuat dompet, juga tas,” jelas Ananing.
Selanjutnya, Ananing, memaparkan tentang tujuan digelar gebyar karya P5. “Anak – anak supaya mengerti, bagaimana cara mereka belajar, bekerjasamanya, mandirinya juga kerja keras mereka harus ada, berkolaborasi dengan orang tua”, tutur Ananing.
Kedepannya mungkin mereka melihat hasil karya kakak – kakanya, semuanya itu dari masing-masing kelas ada pembelajaran, mereka dikemudian hari bisa mereka gunakan untuk menghasilkan uang.
Selain pemanfaatan limbah sampah di sekitar akan mengurangi sampah seperti di sekolah, dan di rumah. Apalagi di sekolah murid kita sekitar 323 siswa, misalnya 1 siswa minum aqua. Berapa banyak aqua yang bisa diambil untuk dimamfaatkan, dan mereka melihat itu karena kadang-kadang ada rombeng, mereka yang biasa ngambil sampah di sekolah.
“Makanya kalian itu sebetulnya bisa mengolah sampah itu menjadi barang-barang yang berguna” terang Ananing.
Ananing juga menjelaskan karena temanya Hidup Berkelanjuta, “para siswa berbusana dari daur ulang apa yang mereka punya, yang dipamerkan hasil karya mulai kelas 1 sampai kelas 6. Baik itu Kurmer maupun K 13, ada kelas 1 membuat tas yang dari ecoprin, ada gambar-gambar daun dan lain lain,” ucapnya.
“Mereka membuat tempat pensil dari sedotan yang sudah tidak dipakai, mereka juga membuat tempat sampah dari botol minuman, dan juga membuat pot dari botol -botol bekas. Anak – anak yang beragama nasrani membuat pohon natal dari bekas gelas air mineral yang sebentar lagi mereja merayakan”, ujarnya.
Ananing berharap, dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila anak – anak lebih kreatif, inovatif, mandiri, dan berprestasi, dalan arti mampu mengembangkan bakatnya, dan berani tampil mempresentasikan hasil karyanya.
Adapun pentas seni yang ditampilkan, antaralain: Tari Saman, Tari Kodok, Fashion Show, Tari Udang Windu, Menyanyi Buang Sampah, Tari Wonderland Indonesia, Pitik Walik, Drama Musikal, dan lain sebagainya.**@kris/Afd
Ikuti Berita Cetak dan Online Apdate: https://panjinasional.net di GoogleNews