Ngedang Magrib, Cerita Yang Tercecer Di Karmen 21

Ngedang Magrib, Cerita Yang Tercecer Di Karmen 21

Surabaya, www.panjinusantara.com – Lebaran telah berlalu setelah di tempah sebulan berpuasa. Ada cerita yang tersisa di acara Ngabuburit dan Bukber yang di gagas Hason Sitorus. Rabu, 19 April 2023, bertempat di Rumah Budaya Rakyat, sebelum Maghrib undangan sudah hadir.

Bacaan Lainnya

Tempat kebudayaan Independen tanpa campur tangan pemerintah yang berlokasi di Jalan Karangmenjangan 21 Surabaya terasa KLOP, karena di tunjang dengan deretan Warung Kuliner di kiri kanan pintu masuk.

Acara “Ngedang Maghrib” untuk berbuka puasa, yang lebih tren dengan istilah “Ngabuburit” terasa istimewa. Dagelan Cak Robert Bayonet CS Ludruk Nom-noman The LUNTAS Indonesia, membuka kebahagiaan yang hadir dalam acara itu.

Di selah Banyolan-Banyolan yang di lontarkan Seniman di atas panggung, Hason Sitorus, pemilik sekaligus penggagas acara di beri kesempatan mengutarakan sambutan. Ajakan kebaikan dari Pria Batak yang Njawani tersebut terasa Adem.

Para undangan yang terdiri dari Pegiat Sosial Surabaya, diantaranya; Seniman, Keluarga Besar Rakyat Surabaya Perjuangan (KBRSP) dan IPSM Surabaya terasa terhibur dengan Joke-joke banyolan Khas Surabaya.

Kebahagiaan berlanjut dengan terdengarnya Adzan Maghrib dari Toa Masjid RS. dokter SOETOMO.

Setelah santap buka puasa bersama, sebagai acara utama kebahagiaan menjadi sempurna di hati para undangan, karena tebaran rupiah tersalur dari penggagas Hason Sitorus, untuk Surabaya.(Ana)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *