Cegah & Penurunan Angka Stunting, Pemdes Waru Gelar Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan

Sidoarjo, Panjinusantara.com – Stunting adalah masalah gizi kronis. Kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Terkait hal itu, Pemdes Waru Sidoarjo, menggelar Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan untuk Cegah dan Penurunan Angka Stunting serta Peningkatan Kapasitas dan Pemberdayaan Perempuan, Kamis (23/7/2023).

Kegiatan ini bertempat di balai desa waru, diikuti sekitar 60 peserta dari ibu-ibu TP PKK RT, mulai dari RW 01 sampai RW 15 dan dibuka secara langsung oleh Kepala Desa (Kades) Waru Moedjiono. Acara tersebut mendatangkan 2 Narasumber dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo yakni, Yus Isnainita Wahyu S. Pi, MP dan Sri Purwani Dwi Wulandari, S.Pi .

Bacaan Lainnya

Kepala desa Waru Moedjiono menjelaskan, kegiatan PKK ini untuk peningkatan kapasitas dan pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pengelolaan hasil perikanan, dan mengundang ketua TP PKK Rukun Warga ( RW) mulai RW 1 sampai RW 15. Harapannya supaya ibu-ibu PKK mendapatkan ilmu bagaimana cara mengolah hasil perikanan.

“Tujuannya hasilnya nanti diberikan kepada anak-anak kita untuk mencegah Stunting, dan mudah-mudahan nanti dapat ilmu yang banyak dari narasumber Politeknik Perikanan dan Kelautan,” ucapnya.

Moedjiono berharap, kegiatan ini direncanakan triwulan sekali dan ada tindak lanjut. Kalau memang hal ini bisa dicapai, dilaksanakannya kegiatan ini mungkin masalah stunting bisa teratasi.

“Setelah ada pelatihan, langkah selanjutnya saya sudah memohon kepada teman-teman atau ibu-ibu TP PKK Pusat maupun desa, harus mendapat pemantauan PKK RW didatangi oleh TP PKK desa, bagaimana caranya untuk mengelola ini. Jadi kunjungan-kunjungan mereka per-RW masing-masing seperti itu. Kalau enggak, ya putus rantai lagi, tidak ada tindak lanjut”, harapnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Desa Waru Rani Moedjiono mengatakan, bahwa pelatihan hari ini mengenai pengolahan perikanan. “Pengolahan ikan dari hasil perikanan ini tujuannya adalah, yang pertama untuk bisa supaya ibu-ibu itu bisa mengolah ikan dijadikan makanan untuk balita dan bayi. Selain itu bisa juga untuk menurunkan angka stunting, itu yang paling penting”, ucapnya.

Selanjutnya Rani berharap, kedepannya sebagai bekal ilmu buat ibu-ibu untuk bisa memasak dengan benar. Pengolahan hasil perikanan juga bisa dijadikan makanan pokok atau makanan tambahan bagi balita guna meningkatkan kecerdasan otak.

“Dampak stunting pada anak, akan terlihat pada jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu juga berdampak pada Perkembangan kongnitif, dikarenakan terganggunya perkembangan otak sehingga dapat menurunkan kecerdasan anak” pungkasnya.**@Ana/Afd

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *