Cari Skema Optimalkan BOPDA Untuk Swasta Yang Menbutuhkan: Wali Kota Surabaya, Berikan Penghargaan Kepada Guru dan Kepala Sekolah

Wali Kota Surabaya, Berikan Penghargaan Kepada Guru dan Kepala Sekolah

Surabaya, Panjinusantara.com – Pada awal tahun 2024, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, memberikan pengarahan kepada Koordinator Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), guru dan tenaga pendidik SD, dan SMP Negeri maupun Swasta se-Surabaya, di Gedung Sawunggaling, Rabu (3/1/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Eri membahas langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Surabaya. Sebab, Kota Pahlawan mempunyai potensi besar dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas.

Bacaan Lainnya

Maka dari itu, Ia mengajak bersama-sama untuk mengoptimalkan berbagai macam program pendidikan yang sudah dijalankan, dan terus berinovasi untuk memenuhi tuntutan zaman yang semakin dinamis.

Selanjutnya, Wali Kota Eri menegaskan kebijakan tanpa ada pungutan pada tahun 2024. “Saya ingatkan lagi, di tahun 2024 ini jangan sampai ada lagi pungutan apapun. Hal itu sudah saya sampaikan sejak 2023, jadi jangan sampai terjadi lagi,” ucap Wali Kota Eri.

Dia juga meminta, di setiap sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberikan peluang setara bagi semua anak-anak, seperti berinovasi dalam metode pengajaran, memperhatikan kebutuhan khusus siswa, dan meningkatkan fasilitas pendidikan.

“Bagaimana sekolah agar saling melengkapi ?. Semisal ada sekolah swasta yang menerima Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA), dan ada yang tidak. Maka sekolah swasta yang sudah mampu harus sadar, sehingga BOPDA ini dapat diberikan kepada (sekolah swasta) yang membutuhkan,” jelasnya.

Wali Kota Eri, berharap ada penyetaraan pendidikan antara sekolah negeri dan swasta. Ia juga meminta untuk dilakukan kesepakatan bersama, antara sekolah negeri dan swasta.

“Saya meminta disepakati antara sekolah negeri dan swasta, standar minimal Surabaya itu seperti apa ?. Bukan saya yang menentukan, tapi harus duduk bersama. Sekarang ada sekolah yang inden, artinya sudah mampu. BOPDA ini untuk yang tidak mampu,” tegasnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, yang akrab disapa Cak Eri ini menyampaikan, bahwa sekolah swasta yang terdapat anak dari keluarga miskin akan menerima bantuan BOPDA. Tetapi, jika sekolah tersebut dinilai sudah mampu membangun gedung, memiliki jumlah murid yang banyak hingga ada yang inden, maka BOPDA akan diberikan kepada sekolah swasta lainnya.

“BOPDA diberikan ke sekolah swasta lainnya yang kelasnya masih sedikit, sehingga sekolah swasta lainnya bisa meningkatkan kemampuannya, akhirnya bisa sederajat. Jadi bukan melarang, tapi kalau sekolah ini sudah mahal biaya SPP nya, tolong sadar jangan di bebankan ke BOPDA,” tegasnya.

Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan, bahwa pihaknya akan mengatur standar minimal pemberian BOPDA. Langkah awal yang akan dilakukannya adalah Dispendik Surabaya, akan segera merumuskan hal tersebut bersama MKKS dan K3S.

Dimana alokasi dana BOPDA mencapai Rp.500 Miliar, mencangkup untuk pembiayaan SD dan SMP Negeri maupun Swasta, dengan perinciannya untuk jenjang SD/Mi mencangkup 350 sekolah dengan alokasi Rp.250 Miliar. Sedangkan untuk jenjang SMP/Mts mencangkup 229 sekolah dengan jumlah alokasi yang sama.

Formulasi BOPDA itu dihitung berdasarkan rombongan belajar (rombel), yakni untuk jenjang SD/Mi sekitar Rp.3 jutaan, dan jenjang SMP/Mts Rp.5 jutaan.

“Terkait BOPDA nanti kita bikin standar minimalnya. Pembiayaan nanti kita sosialiskan, dan kita rumuskan, bersama K3S dan MKKS swasta. Kita musyawarah, nanti bisa diukur dari SPP nya, SPP untuk kegiatan apa saja ?. Misalnya ada kegiatan akademik, ekstrakurikuler, ada kegiatan yang pendampingan. Ini nanti dirumuskan,” ucap Yusuf.

Ia menambahkan, bahwa pemberian BOPDA akan dipertimbangkan berdasarkan parameter seperti kegiatan apa saja yang ada sekolah, ada atau tidaknya murid inden, hingga kondisi bangunan atau gedung sekolah.

“Kita sampaikan secara kekeluargaan untuk saling memotivasi. Targetnya segera di bulan Januari kita sampaikan, kita godog, untuk mencapai win-win solution agar semua bisa menerima,” pungkasnya.***

Ikuti Berita Online Terupdate: https://panjinusantara.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *