Surabaya, Panjinusantara.com – Salah satu program prioritas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, sepanjang tahun 2023 adalah program Dandan Omah atau Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Melalui program ini, ia yakin akan bisa mengentas kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya. Bermodal APBD dan gotong royong yang terus dia bangun, akhirnya realisasi program Dandan Omah ini melebihi target hingga tembus 3.909 unit.
Wali Kota Eri menjelaskan, bahwa dalam rangka merealisasikan program Dandan Omah ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengedepankan kearifan lokal, yaitu guyub, rukun, dan gotong royongnya warga Kota Surabaya.
Sebab, pengerjaan Dandan Omah itu dilakukan oleh warga di sekitarnya, mulai dari kuli bangunannya hingga tukangnya, termasuk pembelian alat atau bahan bangunannya juga diambilkan dari toko bangunan di wilayah tersebut.
“Dengan cara ini, maka perekonomian akan berputar di wilayah tersebut, sehingga program ini juga bisa menggerakkan ekonomi, bisa mengurangi pengangguran dan kemiskinan di wilayah tersebut,” ucap Wali Kota Eri di ruang kerjanya, Jumat (29/12/2023).
Menurutnya, gotong-royong dan guyub rukun warga inilah yang menjadikan kekuatan Surabaya menjadi kota yang luar biasa. Selain itu, dengan kekuatan gotong-royong ini bisa membuat tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya terus menurun.
“Kalau kemiskinan ini sudah berkurang, pengangguran berkurang, ekonomi bergerak, maka secara otomatis bayi stunting juga bisa hilang, bayi gizi buruk bisa hilang,” tuturnya.
Terlebih lagi, Wali Kota Eri mengakui, modernisasi zaman tak membuat gotong-royong masyarakat Surabaya luntur. Ia meyakini, dengan gotong royong dan sinergi kuat, menjadikan Surabaya kota yang luar biasa.
“Inilah hebatnya warga Surabaya, dengan zaman modernisasi, sebagai kota dunia, tapi guyub-rukunnya, gotong-royongnya tidak hilang. Top warga Surabaya. Matur nuwun (terima kasih), bangun terus bareng-bareng, sinergi kuat, Surabaya hebat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, bahwa pada tahun 2023, target program Rutilahu yang berasal dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Surabaya, sebanyak 2.700 unit rumah dengan anggaran mencapai Rp 94,5 miliar.
“Sedangkan realisasinya di lapangan hingga akhir tahun 2023 ini sebanyak 3.140 unit. Jadi, sudah melebihi target kami. Ini khusus realisasi Rutilahu dengan menggunakan APBD,” tegasnya.
Selain menggunakan APBD, pemkot juga menghimpun bantuan non APBD melalui gotong royong. Jumlah unit yang berhasil dibangun mencapai 769 unit, terdiri dari bantuan Baznas sebanyak 108 unit, BSPS sebanyak 632 unit, Yayasan Manarul Ilmi 2 unit, Gereja Victory 8 unit, Alumni SMA 5 ada 1 unit, dan dari Bangga Surabaya Peduli sebanyak 18 unit.
“Nah, kalau ditotal semuanya, baik yang berasal dari APBD maupun bantuan non APBD sebanyak 3.909 unit rumah. Capaian ini menjadi bukti, bahwa gotong royong yang terus digelorakan oleh Bapak Wali Kota berhasil diterapkan di Kota Surabaya,” tegasnya.
Meskipun program ini sudah berhasil di tahun 2023, Irvan memastikan, program ini akan terus dilanjutkan di tahun 2024 mendatang.
Adapun anggaran Rutilahu di tahun 2024, yang berasal dari APBD sebesar Rp 68,7 miliar untuk 1.500 unit rumah. Biasanya, setiap unit dianggarkan sebesar Rp 35 juta dengan estimasi pengerjaan 20 hari.
“Insyallah nanti di tahun 2024 akan ada bantuan lagi yang non APBD, namun jumlahnya masih kami koordinasikan lebih lanjut,” pungkasnya.**
Ikuti Berita Online Terupdate: https://panjinusantara.com