SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Kota Pahlawan berhasil memborong empat penghargaan bergengsi dalam ajang The 1st Indonesia Tourism Marketing Week (ITMW) 2025 yang digelar di Bali.
Keberhasilan ini mengukuhkan posisi Surabaya sebagai destinasi wisata progresif dan berkelanjutan di Indonesia.
Ajang yang diselenggarakan oleh MarkPlus Tourism bekerja sama dengan Bali Tourism Board tersebut memberikan apresiasi kepada kota-kota di Indonesia yang konsisten mengembangkan sektor pariwisata berbasis Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Baca Juga: Kejari Tanjung Perak Geledah Kantor Pelindo dan APBS Surabaya, Ungkap Dugaan Korupsi Ratusan Miliar
Empat Dimensi Keunggulan Surabaya
Kepala Bidang Pariwisata Disbudporapar Kota Surabaya, Farah Andita Ramdhani, menyampaikan rasa syukurnya atas pengakuan ini.
Ia menegaskan bahwa penghargaan tersebut menjadi bukti konkret efektivitas strategi pariwisata Surabaya yang berpihak pada masyarakat, budaya, dan kesejahteraan ekonomi lokal.
“Alhamdulillah, Surabaya berhasil unggul di empat dimensi utama, yaitu People, Prosperity, Peace, dan Partnership. Ini membuktikan bahwa pariwisata di Surabaya tidak hanya berorientasi pada jumlah kunjungan, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup warga dan pelestarian budaya,” ujar Farah pada Jumat (17/10/2025).
Baca Juga: Bupati Sampang Teken Nota Kesepakatan Restorative Justice dan Ikuti FGD Good Corporate Governance
Dalam ajang tersebut, Surabaya meraih penghargaan pada empat kategori utama:
• People (Masyarakat) – Surabaya unggul berkat inisiatif literasi sejarah dan budaya seperti program Museum Goes to School dan pengembangan teknologi Augmented Reality (AR) di Museum Rombeng Lima Kota (RLBK).
• Prosperity (Kesejahteraan) – melalui kegiatan event marketing seperti Festival Rujak Uleg dan Surabaya Vaganza yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal dan UMKM di sektor pariwisata.
• Peace (Kedamaian dan Budaya) – karena keberhasilan Surabaya masuk Kharisma Event Nusantara (KEN) dan sukses menggelar City Tour Munas VII APEKSI 2025 yang mempererat hubungan antar daerah.
• Partnership (Kemitraan) – lewat kolaborasi kreatif seperti paket bundling dengan hotel yang mengintegrasikan city tour dan Bus SSCT, hingga kerja sama promosi dengan kreator digital (Famtrip Influencer) dan komunitas lokal (Meet Up Nusantara), serta promosi internasional bersama China Southern Airlines.
Pengakuan Nasional dan Internasional
Farah menekankan bahwa pengakuan dari MarkPlus Tourism dan Bali Tourism Board yang melibatkan akademisi dan pakar pariwisata, secara otomatis meningkatkan daya jual atau selling point Surabaya di mata wisatawan dan investor.
“Pengakuan dari ITMW 2025 membuktikan bahwa standar pengelolaan pariwisata Surabaya sejajar dengan kota-kota unggulan lainnya di Indonesia dan Asia Tenggara”, ungkapnya.
“Kami akan menjadikan narasi ini sebagai materi promosi utama untuk memperkuat citra Surabaya sebagai Kota Global yang akuntabel, kaya budaya, dan peduli terhadap pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.
Target Naikkan Wisatawan dan Hunian Hotel
Setelah menerima penghargaan tersebut, Disbudporapar Surabaya menargetkan peningkatan signifikan dalam data statistik pariwisata, meliputi:
• Kenaikan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara setiap tahunnya berdasarkan data BPS dan Disbudporapar Kota Surabaya.
• Tingkat Hunian Kamar Hotel (TPK) yang lebih tinggi sebagai indikator meningkatnya minat menginap di Surabaya.
• Lonjakan traffic website dan media sosial pariwisata Surabaya sebagai bukti peningkatan jangkauan promosi digital.
Surabaya Jadi Benchmark Wisata Berkelanjutan
Farah berharap, sinergi antara berbagai program inovatif berbasis SDGs dan strategi promosi yang memanfaatkan kredibilitas ITMW 2025 dapat menjadikan Surabaya sebagai percontohan (benchmark) bagi kota-kota lain dalam mengelola pariwisata berkelanjutan yang inklusif dan menyejahterakan.
“Kami ingin membuktikan bahwa pariwisata yang kuat bukan hanya soal destinasi alam, tetapi juga komitmen tata kelola”, pungkasnya.
“Surabaya harus menjadi benchmark di Indonesia, di mana pengembangan wisata selalu beriringan dengan kelestarian budaya, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan komunitas lokal secara nyata,” paparnya.***
Ikuti Saluran Media Panjinusantara di aplikasi WhatsApp, Instagram, Tiktok, Facebook, Channel Youtube (Silahkan klik tulisan nama aplikasi)






